Apa itu backend developer?

 Apa itu backend developer?




Hallo, selamat datang kembali di website saya, pada artikel kali ini kita akan berkenalan dengan backend developer. sebenarnya apa backend developer itu? mari kita bahas secara lebih lanjut di bawah ini.

Apa itu Backend Developer ?

Backend developer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mengelola server website (server-side). Artinya, seorang backend developer perlu memastikan website bekerja dengan baik dalam kaitan pertukaran data dari browser ke server. 


Selain itu, backend developer juga menangani database dan membuat alur website yang terstruktur. Hal ini bisa dilakukan berkat skill coding yang cukup baik. Untuk itulah seorang backend developer perlu menguasai bahasa pemrograman yang tepat.


Tidak hanya itu, backend developer juga bertanggung jawab menjaga keamanan website. Bisa dengan memastikan tidak ada coding buruk yang bisa dimanfaatkan untuk menyusup ke server, atau memastikan alur website tidak rentan terhadap aksi hacking.


Backend developer tidak hanya memiliki peran saat membangun website saja. Setelah website online, backend developer juga perlu melakukan testing untuk terus menguji performa dan keamanannya.


Tugas Backend Developer

Meskipun memiliki tanggung jawab besar, jika punya skill yang baik, akan mudah untuk menjalankan berbagai tugas backend developer berikut ini: 

1. Merancang Database

Tugas backend developer yang pertama adalah merancang database. Database adalah tempat untuk menyimpan berbagai data untuk keperluan website. Contoh data yang dimaksud adalah data pengguna, berbagai produk, dan lain-lain di dalam sebuah website toko online. 

backend developer harus bisa membuat arsitektur database yang efisien. Hal ini meliputi bagaimana data produk, login pelanggan toko online dapat disimpan dengan baik dan diakses dengan mudah. Tidak hanya itu, semua data pribadi yang disimpan harus aman dari aksi kejahatan online. 
Jika mampu menjalankan tugas dengan baik, seorang web developer akan mampu membuat struktur database yang efisien sehingga meringankan kinerja server. Dengan begitu, website tidak akan mudah down.

2. Merancang Alur Website

Backend developer bertugas merancang alur website agar user experience yang dimiliki pengunjung lebih baik. Tugas ini membutuhkan logika pemrograman dan skill coding yang tinggi.
Sebagai contoh, ketika membangun website toko online. Seorang web developer harus merancang alur mulai dari pembelian produk hingga check out. 

Ilustrasinya seperti ini: ketika pengunjung datang ke toko online Anda, mereka akan memilih produk yang diinginkan dengan jumlah tertentu. Alur yang Anda buat harus menentukan apakah calon pembeli tersebut harus membuat sebuah akun atau bisa langsung menyelesaikan pembayaran. 

Selain itu, Anda harus melakukan kalkulasi dengan tepat jumlah uang yang harus dibayar serta menyiapkan tagihannya (invoice). Tidak berhenti disitu, Anda perlu merancang bagaimana pengiriman barang akan dilakukan, kecuali jika produk yang dijual adalah digital.

3. Mengatur Keamanan Website

Tugas web developer lainnya adalah mengatur keamanan website agar aman dari serangan hacker. Bisa dibayangkan bagaimana jika database sudah tertata dengan baik dan dengan mudah dibobol?

Untuk mendukung tugasnya, seorang backend harus paham berbagai teknik hacking, seperti SQL injection, deface, hingga phishing. Dengan begitu, back end developer selalu memiliki solusi untuk terus meningkatkan keamanan website dan permasalahan yang dihadapi.

Salah satu langkah yang biasa dilakukan seorang back end developer adalah terkait user management. Dengan mengelola hak akses setiap pengguna sesuai kewenangannya, backend developer bisa memastikan hanya admin yang bisa mengakses semua data. Hal ini akan lebih memudahkan ketika mengelola akses ke server.

4. Memahami API

Pada tren sekarang, API ini sangat di perlukan untuk pembuatan software atau web tingkat lanjut. dimana makus dari API tersendiri adalah merupakan kepanjangan dari Application Programming Interface (Antarmuka Pemrograman Aplikasi). Kata Aplikasi pada API merujuk pada perangkat lunak dengan fungsi yang berbeda. Kata Antarmuka dapat diartikan sebagai kontrak layanan antara dua aplikasi. Kontrak ini menjelaskan cara keduanya saling berkomunikasi dengan menggunakan permintaan (request) dan respons (response). Dokumentasi API keduanya berisi informasi cara developer menyusun permintaan dan respons tersebut.

Skill yang harus di miliki untuk menjadi seorang backend

berikut adalah beberapa skill atau kemampuan yang setidaknya harus di pahami dan dimengerti oleh seorang backend programmer, mari kita lihat :

1. Bahasa Pemrograman Terkait Server

Seorang backend developer harus menguasai bahasa pemrograman terkait server. Contohnya, PHP sebagai bahasa pemrograman yang ramah bagi pemula karena aturan penulisan yang sederhana.

Selain itu, PHP juga mendukung berbagai jenis web hosting. Hal ini tentu merupakan keuntungan mengingat saat ini banyak website yang masih menggunakan PHP. Artinya, Anda dapat mengerjakan banyak project dari klien yang membutuhkan keahlian PHP.  

Namun, menguasai PHP saja tidaklah cukup. Anda juga perlu mempelajari bahasa pemrograman lain, seperti JavaScript. Saat ini, JavaScript cukup banyak digunakan karena kemampuannya membuat website lebih interaktif. Beberapa website yang kompleks juga dapat dibuat lebih menarik dengan bahasa pemrograman ini. Jadi, layak untuk Anda pelajari. 

2. Framework Backend

Untuk dapat menjadi seorang back end developer yang handal, Anda perlu menguasai framework back end. Sebab, dengan bantuan framework, Anda bisa membuat website lebih cepat. 

Sebuah framework telah memiliki berbagai fitur yang belum disediakan pada bahasa pemrograman dasar. Selain itu, performa website juga menjadi lebih baik dengan keamanan terjamin. 

Seorang backend developer perlu menggunakan framework sesuai bahasa pemrograman yang dikuasai. Berikut daftar framework yang sering digunakan dalam pembuatan website:

- Spring, Hibernate adalah framework untuk bahasa pemrograman Java.
- CodeIgniter, Laravel, Yii adalah framework untuk bahasa PHP.
- Django, Flask adalah framework untuk bahasa Python.
- Rails adalah framework untuk bahasa Ruby.

Dengan menguasai framework backend, tugas Anda dalam membangun website akan lebih mudah

3. Pengelolaan Server

Tidak cukup hanya dengan menguasai bahasa pemrograman terkait server, seorang backend developer harus mampu mengelola server dengan baik. 

Saat ini, ada berbagai jenis server yang digunakan. Namun, yang cukup populer adalah Nginx, Apache dan LiteSpeed. Sebagai backend developer, Anda bisa mulai belajar salah satu server untuk dikuasai, baru mempelajari server lainnya. 

Dengan memiliki pengetahuan untuk mengelola  server, Anda akan lebih mudah ketika akan melakukan konfigurasi terkait layanan hosting. Terutama, jika menggunakan jenis layanan VPS hosting. 

Dengan keahlian mengelola server, seorang backend developer akan mampu membangun website dengan performa terbaik.

4. Pengelolaan Database

Backend developer harus memiliki keahlian mumpuni juga dalam mengelola database, apapun jenisnya. Mulai dari MySQL dan PostgreSQL hingga noSQL dan lainnya. 

Selain mudah dikelola, database yang dirancang haruslah aman. Tujuannya, agar kinerja server lebih terjaga. Dengan pengelolaan database yang baik, tentu website akan mudah diakses dan jarang terjadi kendala seperti server down.

Nah, dalam praktiknya, seorang backend developer akan berkutat dengan manipulasi data dalam database. Misalnya, menambah, mengubah, bahkan menghapus data. Untuk itulah diperlukan pemahaman query database dengan baik.

5. Manajemen API

Seorang backend developer harus menguasai manajemen API. Pada dasarnya, API adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk menghubungkan berbagai aplikasi atau bahasa pemrograman. 

Dengan adanya API, sebuah website dapat berkomunikasi dengan aplikasi atau website lain. Maka, Anda dapat mengembangkan website menjadi lebih besar lagi. Bahkan, dengan kemampuan manajemen API, seorang back end developer juga dapat menghubungkan website dengan aplikasi mobile baik iOS atau Android. Itulah kenapa manajemen API merupakan skill backend developer yang perlu dikuasai dengan baik. 

6. Version Control Sistem

Seorang backend developer harus menguasai manajemen API. Pada dasarnya, API adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk menghubungkan berbagai aplikasi atau bahasa pemrograman. 
Dengan adanya API, sebuah website dapat berkomunikasi dengan aplikasi atau website lain. Maka, Anda dapat mengembangkan website menjadi lebih besar lagi. Bahkan, dengan kemampuan manajemen API, seorang back end developer juga dapat menghubungkan website dengan aplikasi mobile baik iOS atau Android.
Itulah kenapa manajemen API merupakan skill backend developer yang perlu dikuasai dengan baik. 


Sekian untuk materi desain apa itu backend developer?, harapan nya adalah materi mudah di mengerti. mohon maaf bila mana ada salah penyampaian kata atau penjelasan materi. sampai bertemu di artikel selanjutnya, adios....

Post a Comment

أحدث أقدم