Pengenalan Pemodelan Perangkat Lunak

 Pengenalan Pemodelan Perangkat Lunak




Hallo apa kabar semua, kembali lagi di website anazmtech membahas tentang segala teknologi pada IT khususnya matematika dan pemrograman. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas materi dengan series terbaru dengan kategori pemodelan perangkat lunak. dimana materi ini sangat penting sekali untuk para software engineer sebagai syarat yang harus di lakukan sebelum proses pembuatan perangkat lunak. kita langsung ke materi saja berikut ini.

Definisi Pemodelan

    Definisi model sendiri mempunyai Pengertian yang beragam sesuai dengan dunianya mulai dari pengertian sehari-hari (everyday sense) sampai technical sense. Contoh dari everyday sense, adalah artis merupakan (foto) model yang mendapat peran untuk memamerkan model-model pakaian karya disainer terkenal. Model matematik hanya salah satu jenis dari model dalam lingkup technical sense. Dalam banyak aplikasi engineering, model didefinisikan sebagai representasi dari sistem yang disederhanakan. Representasi ini pun juga bermacam-macam mulai dari yang bersifat physical, pictorial, verbal, schematic dan symbolic dimana:

1. Physical 
dengan membuat scaleddown version dari sistem yang dipelajari (model pesawat, model kereta api).

2.Pictorial
representasi dengan gambar untuk menggambarkan kontur permukaan bumi seperti peta topografi dan bola dunia.

3. Verbal 
representasi suatu sistem ke dalam kalimat verbal yang mengambarkan ukuran, bentuk dan karakteristik.

4. Schematic
representasi dalam bentuk skema figurative misalnya model rangkaian listrik, model Atom Bohr dan lain-lain

5. Symbolic
Representasi ke dalam simbol-simbol matematik dimana variable hasil karakterisasi proses atau sistem ke dalam variable formulasi menggunakan simbol-simbol matematik.


        Secara garis besar pengertian dari pemodelan adalah suatu proses dalam representasi abstrak suatu model. Proses pemodelan menampilkan deskripsi suatu proses dari beberapa perspektif tertentu. Proses pemodelan perangkat lunak merupakan aktifitas yang saling terkait (koheren) untuk menspesifikasikan, merancang, implementasi dan pengujian sistem perangkat lunak.

      Pada tingkat teknik, rekayasa perangkat lunak dimulai dengan serangkaian tugas pemodelan. Model analisis sebenarnya merupakan serangkaian model yang merupakan representasi teknis yang pertama dari system. Di dalam suatu industri dikenal berbagai macam proses, demikian juga Halnya dengan industri perangkat lunak. Perbedaan proses yang digunakan akan menguraikan aktivitas-aktivitas proses dalam cara-cara yang berlainan. Perusahaan yang berbeda menggunakan proses yang berbeda untuk menghasilkan produk yang sama. Tipe produk yang berbeda mungkin dihasilkan oleh sebuah perusahaan dengan menggunakan proses yang berbeda. Namun beberapa proses lebih cocok dari lainnya untuk beberapa tipe aplikasi. Jika proses yang salah digunakan akan mengurangi kualitas kegunaan produk yang dikembangkan. Karena banyaknya variasi dalam model proses yang digunakan maka tidak mungkin menghasilkan gambaran-gambaran yang reliabel untuk alokasi biaya dalam aktivitas-aktivitas ini. Modifikasperangkat lunak biasanya lebih dari 60 % dari total biaya pembuatan perangkat lunak.

    Presentasi ini terus bertambah karena lebih banyak perangkat lunak dihasilkan dan dipelihara. Pembuatan perangkat lunak untuk suatu perubahan adalah penting. Proses perangkat lunak komplek dan melibatkan banyak aktivitas. Proses pemodelan analisis memiliki atribut dan karakteristik seperti:

Understandability, yaitu sejauh mana proses secara eksplisit ditentukan dan bagaimana kemudahan definisi proses itu dimengerti.

Visibility, apakah aktivitas-aktivitas proses mencapai titik akhir dalam hasil yang jelas sehingga kemajuan dari proses Tersebut dapat terlihat nyata/jelas.

Supportability, yaitu sejauh mana aktivitas proses dapat didukung oleh CASE

Acceptability, apakah proses yang telah ditentukan oleh insinyur dapat diterima dan digunakan dan mampu bertanggung jawab selama pembuatan produk perangkat lunak

Reliability, apakah proses didesain sedikian rupa sehingga kesalahan proses dapat dihindari sebelum terjadi kesalahan pada produk. Robustness, dapatkah proses terus berjalan walaupun terjadi masalah yang tak diduga.

Maintainability, Dapatkah proses berkembang untuk mengikuti kebutuhan atau perbaikan.

Rapidity, bagaimana kecepatan proses pengiriman sistem dapat secara lengkap memenuhi spesifikasi.

    Tetapi Pada saat ini ada dua landskap pemodelan analisis. Yaitu yang pertama analisis terstrutur adalah metode pemodelan klasik. Dimana analisis terstruktur ini merupakan aktifitas pembangunan model, dan yang kedua adalah analisis berorientasi Objek.

Kebutuhan Sistem Berorientasi Objek

      Untuk mengetahui kebutuhan sistem berorientasi objek, maka perlu dilakukan analisis. Analisis yang dimaksudkan sebagai berikut:
        Analisis adalah Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagi an untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Studi dari suatu permasalahan dengan cara memilah-milah permasalahan tersebut sehingga dapat dipahami dan dievaluasi, sebelum diambil tindakan-tindakan tertentu.
    Agar kebutuhan sistem dapat diketahui, perlu digunakan suatu metode dalam analisisisnya. Metodologi adalah cara sistematis untuk mengerjakan pekerjaan analisis dan desain. Dengan metodologi, pihak yang membangun suatu sistem dapat merencanakan dan mengulangi pekerjaan di lain waktu. Metodologi menghilangkan kesalahpahaman dan menghilangkan perbedaan notasi untuk suatu hal yang sama. Metode yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang akan dibangun. Selain itu metode juga harus mudah digunakan dan dimengerti oleh pengembang perangkat lunak. Metodologi orientasi objek yang digunakan dalam analisis berorientasi objek antara lain:

a. Metode Booch
Dikenal dengan nama Metode Desain Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan desain ke dalam empat tahapan yang iteratif (dapat berulang), yaitu identifikasi kelas-kelas dan objek-objek, identifikasi semantik dan hubungan objek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi.

b. Metode Rumbaugh (Object Modelling Technique - OMT)
Metode ini berdasarkan pada analisis terstruktur dan pemodelan entity-relationship. Tahapan utama dalam metodologi ini adalah analisis, desain sistem dan desain objek, dan implementasi. Keunggulan metode ini adalah dalam penotasian yang mendukung semua konsep object oriented.

c. Metode Jacobson (Object Oriented Software Engineering - OOSE)
Metode yang mengandung elemen-elemen dari Object Oriented lainnya. Metode ini memberi penekanan lebih pada use-case. OOSE memiliki tiga tahapan yaitu membuat model requirement dan analisis, desain dan implementasi, dan model pengujian (tes model). Keunggulan metode ini adalah mudah untuk dipelajari karena memiliki notasi yang sederhana, mencakup seluruh tahapan dalam rekayasa software.

d. Metode Coad dan Yourdon
Metode ini didasarkan pada pemodelan Object Oriented dan entity-relationship. Metode ini mempunyai perancangan yang berfokus pada empat
komponen yaitu Problem domain componet, Human interaction componet, Data management component dan Task management component.

e. Metode Wirfs-Brock
Responsibility Driven Design/-Class Responsibility Collaboration (RDD/CFC) Metode ini diarahkan pada desain, tetapi sangat berguna untuk memunculkan ide dalam tahap analisis. Keunggulannya adalah mudah digunakan, metode ini juga mengidentifikasikan hirarki kelas dan subsistem-subsistem.

f. Metode Shlair-Mellor Object Oriented Analysis/Design (OOA/D)
Metode yang menggunakan teknik pemodelan informasi tradisional yang menjelaskan entitas dalam sistem, menggunakan state diagram untuk memodelkan keadaan (state) entitas, menggunakan data flow diagram untuk memodelkan alur data dalam sistem. Metode ini menghasilkan tiga jenis model yaitu: information model, state model dan process model. Keunggulan metode ini adalah dalam.

Alur kerja Sistem Berorientasi Objek

Siklus pemodelan atau hubungan dengan langkah-langkah pemodelan dalam mengembangkan suatu sistem sebagai berikut:

a.  Rekayasa pemodelan sistem
Yaitu menyangkut pengumpulan kebutuhan (requirement gathering) pada level sistem dengan sejumlah analisis serta top desain. 

b. Analisis
Yaitu kebutuhan Perangkat Lunak, proses requirement gathering difokuskan, khususnya pada Perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang diperlukan. Kebutuhan sistem maupun Perangkat Lunak didokumentasikan dan direview bersama user 

c. Desain
Memiliki fokus terhadap 4 hal, yaitu:
- Desain database.
- Arsitektur Perangkat Lunak.
- Arsitektur interface
- Algoritma prosedural.

Proses desain menerjemahkan kebutuhan kedalam representasi Perangkat Lunak sebelum dimulai coding.

Sekian untuk materi pertama di series pemodelan perangkat lunak, next kita akan bahas tentang UML dan UseCase. Terimakasih untuk waktunya, semoga materi yang di sampaikan bermanfaat ke depannya, mohon maaf bila ada kekurangan dalam penjelasan materi. adios....

1 تعليقات

إرسال تعليق

أحدث أقدم